Kali ini saya akan memberi berita bahwa KNKT akan mengungkapkan atau mempublikasikan hasil invesitigasi mereka yang memakan waktu selama 12 bulan, dan Pada hari (1/12) ini akan di publikasikan, akan tetapi spekulasi sudah bermunculan sebelum KNKT resmi mempublikasikan, berikut kutipannya
Spekulasi
Meski hasil investigasi baru diumumkan saat ini, sejumlah informasi terungkap terkait penyebab kecelakaan. Salah satunya adalah awan cumulonimbus.
Data BMKG saat itu menunjukkan, ada awan cumulonimbus yang membentang di jalur penerbangan QZ8501. Bahkan, awan itu mencapai titik tertinggi, yakni 44.000 kaki.
Awan itu diketahui menciptakan petir dan menjadi momok bagi penerbangan. Selain itu, terungkap juga pilot QZ8501 mematikan Flight Augmentation Computer (FAC).
Awan itu diketahui menciptakan petir dan menjadi momok bagi penerbangan. Selain itu, terungkap juga pilot QZ8501 mematikan Flight Augmentation Computer (FAC).
FAC adalah bagian komputer pesawat Airbus A320 yang mengontrol rudder (sirip tegak) di belakang pesawat.
Sirip tegak tersebut berfungsi untuk mengontrol kemudi serong (yaw) pesawat. Namun, matinya sistem proteksi itu belum tentu menjadi faktor penyebab kenapa pesawat tiba-tiba menanjak secara drastis lalu kemudian jatuh.
Sebab, pilot seharusnya masih memiliki kendali manual. Atas seluruh spekulasi itu, jauh-jauh hari, Kepala KNKT Tatang Kurniadi mengingatkan bahwa investigasi ini tak bertujuan untuk menunjuk pihak yang salah terkait kecelakaan pesawat.Data BMKG saat itu menunjukkan, ada awan cumulonimbus yang membentang di jalur penerbangan QZ8501. Bahkan, awan itu mencapai titik tertinggi, yakni 44.000 kaki.
Sirip tegak tersebut berfungsi untuk mengontrol kemudi serong (yaw) pesawat. Namun, matinya sistem proteksi itu belum tentu menjadi faktor penyebab kenapa pesawat tiba-tiba menanjak secara drastis lalu kemudian jatuh.
Sebab, pilot seharusnya masih memiliki kendali manual. Atas seluruh spekulasi itu, jauh-jauh hari, Kepala KNKT Tatang Kurniadi mengingatkan bahwa investigasi ini tak bertujuan untuk menunjuk pihak yang salah terkait kecelakaan pesawat.Data BMKG saat itu menunjukkan, ada awan cumulonimbus yang membentang di jalur penerbangan QZ8501. Bahkan, awan itu mencapai titik tertinggi, yakni 44.000 kaki.
Awan itu diketahui menciptakan petir dan menjadi momok bagi penerbangan. Selain itu, terungkap juga pilot QZ8501 mematikan Flight Augmentation Computer (FAC).
FAC adalah bagian komputer pesawat Airbus A320 yang mengontrol rudder (sirip tegak) di belakang pesawat.
Sirip tegak tersebut berfungsi untuk mengontrol kemudi serong (yaw) pesawat. Namun, matinya sistem proteksi itu belum tentu menjadi faktor penyebab kenapa pesawat tiba-tiba menanjak secara drastis lalu kemudian jatuh.
Sebab, pilot seharusnya masih memiliki kendali manual. Atas seluruh spekulasi itu, jauh-jauh hari, Kepala KNKT Tatang Kurniadi mengingatkan bahwa investigasi ini tak bertujuan untuk menunjuk pihak yang salah terkait kecelakaan pesawat. Source : kompas.com
Sirip tegak tersebut berfungsi untuk mengontrol kemudi serong (yaw) pesawat. Namun, matinya sistem proteksi itu belum tentu menjadi faktor penyebab kenapa pesawat tiba-tiba menanjak secara drastis lalu kemudian jatuh.
Sebab, pilot seharusnya masih memiliki kendali manual. Atas seluruh spekulasi itu, jauh-jauh hari, Kepala KNKT Tatang Kurniadi mengingatkan bahwa investigasi ini tak bertujuan untuk menunjuk pihak yang salah terkait kecelakaan pesawat. Source : kompas.com
Jadi mari kita nantikan saja apa hasil investigasinya demi penerbangan indonesia yang lebih nyaman aman dan efisien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar